Islam Is Great

Islam Information for all muslim in world. As a muslim we must share a knowledge to all

Rabu, 19 Julai 2017

AKIBAT SUKA SHOLAT DI UJUNG WAKTU

8:33:00 PG 0
AKIBAT SUKA SHOLAT DI UJUNG WAKTU

Para Malaikat menyeretnya melewati orang banyak, menuju ke arah api neraka yang menyambar-nyambar.

Dia menjerit sekuat tenaga dan bertanya-tanya barangkali ada orang yang mampu membantunya.

Dia menjerit lagi sambil menyebutkan semua kebaikan yang telah dia lakukan; bagaimana dia sering membantu orangtuanya. Bagaimana dia tidak pernah tertinggal puasanya, tidak pernah meninggalkan shalatnya, selalu bersedekah dan rajin membaca al-Quran.

Dia terus menjerit lagi, namun tidak ada seorangpun yang tampil membantunya.

Para malaikat terus menyeret dia. Dan ... mereka semakin dekat dengan kawah api neraka.

Dia menoleh ke belakang dan ini harapannya yang terakhir. Dia teringat ...

Tidak! Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Bagaimana bersihnya seseorang yang mandi di sungai lima kali sehari dari kotoran, begitu juga bersihnya orang yang melaksanakan shalat lima kali sehari dari dosa-dosa mereka"

Dia menjerit lagi sekuat tenaga:
"Solat saya? Solat saya? Doa saya?"

Kedua malaikat tidak berhenti, dan terus menyeretnya ke tepi jurang neraka. Kembang api neraka yang membubung terasa menyambar mukanya.

Dia menoleh ke belakang lagi, tapi matanya telah kering dari setiap harapan dan dia tidak memiliki apa-apa lagi yang tinggal di dalam dirinya.

Salah satu malaikat menolak dia dan memasukan ke kawah neraka.

Dia mandapati dirinya terus melayang dan akhirnya jatuh ke dalam kawah api neraka yang menjulang tinggi selama 70 tahun.

Setelah 70 tahun sengsara dibakar api, tiba-tiba terasa tangannya diraih oleh satu lengan.

Dia ditarik kembali ke atas.

Ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat seorang pria yang sangat tua dengan jenggot putih yang panjang memegang tangannya.

Pria itu kelihatannya sangat daif.
Sambil menyapu debu di tubuhnya dia bertanya pada pria tua itu:

"Siapakah anda?"

Orang tua itu menjawab: "Akulah sholat anda"

"Mengapa kamu begitu terlambat bantu saya? Wahai shalatku, saya telah terjerumus ke dalam api neraka selama 70 tahun! Kenapa setelah tubuh saya hangus dan hampir hancur baru kamu datang selamatkan saya ? kenapa ...?."

Orang tua itu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan berkata:

"Apakah kau lupa? Selama hidup di dunia dulu kamu selalu laksanakan saya pada saat-saat akhir !!"

"Setiap kali Maghrib kamu fokus pada sinetron tv dulu ..

"Dzuhur kamu lewat, kamu lebih mementingkan kerja daripada saya. Sholat ashar dan subuh juga selalu diujung waktu.

"Kamu ingatkah itu semua ??"

Penjelasan pria tua itu mengejutkannya dari tidur ...

Dia terjaga dan mengangkat kepalanya dari tidur. Seluruh tubuhnya basah oleh keringat ketakutan ...

Ketika itu juga ia mendengar suara adzan dikumandangkan menandai masuknya waktu shalat subuh.

Dia bangun dengan cepat dan mengambil wudhu. Dia berjanji tidak akan melalaikan shalat lagi. Dia menyadari kesalahannya sekarang. Dia telah mendapat petunjuk yang maha benar.

🌙Sebarkan kisah ini kepada keluarga dan kawan-kawan anda. Mungkin anda dapat membantu mereka agar mulai sekarang mau menunaikan sholat tepat waktu.

Semoga bermanfaat..

Selasa, 18 Julai 2017

JANGAN SAMPAI KAMU LUPA MATLAMAT HIDUPMU

5:01:00 PTG 0
JANGAN SAMPAI KAMU LUPA MATLAMAT HIDUPMU

Ada golongan yang mana keimanannya keyakinannya adalah begitu mantap sekali yang mana menjadikan dunia untuk akhiratnya, kekayaan untuk akhiratnya, teknologi untuk akhiratnya, kehidupan untuk masa depannya, waktu untuk masa depannya. Ini sangat-sangat bijaksana sekali.

Akan tetapi ada golongan yang saat ketika melihat kemewahan hidup dengan duitnya dengan hartanya, kekayaannya, pangkatnya,
wanitanya ataupun dengan kehidupannya. Akhirnya jadi lupa daratan dan mabuk kepayang. Maka kumpulan yang seperti ini harus mendapatkan teguran atau juga peringatan daripada Allah Jalla Wa'ala.

Hari ini bermacam kejadian yang menimpa kepada manusia satu demi satu terjadi baik itu bencana alamnya kah, fitnahnya kah dan penyakit yang menimpa diri manusia dan seumpamanya.

Ini tanda hikmah dan rahsia malapetaka, cubaan dan ujian yang menimpa manusia dengan tujuan untuk menyedarkan manusia supaya jangan mabuk kepayang dengan urusan dunia supaya jangan sampai lupa daratan sampai tidak tahu matlamat hidup untuk apa.

Supaya sedar dan insaf aku ini adalah salah satu orang yang ditimpakan oleh Allah untuk melihat kembali perananku dalam dunia ibadah, perananku dalam dunia ilmu, perananku dalam dunia dakwah, perananku untuk diri peribadiku yang utama, ahli keluargaku yang kedua dan untuk seluruh Ummat umumnya.

Hari ini berapa banyak kali kita leka, lalai sehingga tidak sempat untuk solat berjemaah kerana sibuk dengan urusan dunia kita? Maka Allah Jalla Wa'ala memberikan kita ujian baik itu cubaannya, ujiannya, musibahnya, cabarannya, sakitnya dan seumpamanya supaya kita KEMBALI INGAT kepada Allah

#MutiaraKata[TUAN GURU SYEIKH MUHAMMAD NURUDDIN MARBU AL-BANJARI AL-MAKKI HAFIDZOHULLAH]

#thecapal

SILA SHARE DAN SEBARKAN

(Dipetik daripada facebook Ustaz Iqbal Zain)

DADAH HANDPHONE TEMAN DI KUBUR

4:17:00 PG 0
DADAH HANDPHONE TEMAN DI KUBUR
DADAH HANDPHONE TEMAN DI KUBUR
DADAH HANDPHONE TEMAN DI KUBUR
(Druggish Handphone, a Graveyard Companion)

Teks khutbah imam Masjidil Haram tentang bahayanya media sosial, ia panjang tapi bacalah pelan2, lepas tu bagilah pandangan berkaitan dgn apa yg sedang dibincang ini.

MUSIBAH AKHIR ZAMAN ?

Imam Masjidil Haram Asy-Syaikh Su’ud Asy-Syuraim ketika membaca khutbah Jumaat beliau berkata:

"Adakah kita tidak melihat perubahan dalam hidup kini setelah masuknya Whats App, Facebook, Instagram dan lain-lainnya dalam kehidupan kita?

Hal ini merupakan ghazwul fikri (perang pemikiran) yang menyerang akal, namun sangat sayang kita telah tunduk padanya dan kita telah jauh dari deen Islam yang lurus dan dari zikir kepada Allah Ta'ala.

Kita telah menjadi *penyembah-penyembah dan penagih* Whats App, Twitter, Facebook, Youtube, Instagram dan seangkatan dengannya.

Kenapa hati kita menjadi keras? Itu akibat seringnya kita melihat video yang mengasyik dan melalaikan dan juga kejadian2 yang di share di Whats App.

Banyak perkara pelik-pelik dan hiburan di sana sini yang melalaikan.

Hati kita kini mempunyai kebiasaan yang tidak lagi takut pada sesuatu pun. Oleh itu hati mula mengeras seperti batu.

Kenapa kita berpecah belah dan kita putus tali persaudaraan?

Kerana kini *silaturrahim* kita hanya melalui Whats App saja, seakan-akan kita bertemu di alam maya sahaja setiap hari.

Namun bukan begini tata cara bersilaturrahim dalam agama Islam. Kita bongkak dengan diri kita, teknologi di hujung jari kita ada.

Kenapa kita sangat sering mengumpat, padahal kita tidak sedang duduk dengan seorang pun.

Itu kerana saat kita mendapatkan satu message yang berisi ghibah (umpatan) terhadap seseorang atau suatu kelompok, dengan cepat kita sebar ke group2 lain.

Dengan begitu cepatnya kita mengghibah (mengumpat), sedang kita tidak sedar berapa banyak dosa yang kita dapatkan dari hal itu setiap hari.

Sayang sungguh, kita telah menjadi penagih teknologi ini.

Kita makan, handphone ada ditangan kiri kita. Kita duduk bersama teman-teman, HP ada di *genggaman*.

Suami-isteri tidak bertegur. Isteri lupakan kebaikan suami. Terlalu sibuk dengan handphone *di tangan.*

Berbicara dengan ayah dan ibu yang wajib kita hormati, akan tetapi hand phone ada *di tangan* pula.

Sedang memandu, HP juga di tangan. Hinggakan anak-anak kita pun telah kehilangan kasih sayang dari kita, kerana kita telah berpaling dari mereka dan lebih *mementingkan* handphone.

Aku tidak ingin mendengar seseorang yang memberi pembelaan pada teknologi ini. Kerana sekarang, jika sesaat saja HP kita tertinggal betapa kita merasa sangat kehilangan.

Adakah *perasaan* seperti itu ada juga pada ketika solat dan tilawatul Quran?

Adakah kita yang mengengkari hal ini? Dan siapakah yang tidak mendapatkan perubahan negatif dalam kehidupannya setelah masuknya teknologi ini pada kehidupan seseorang muslim dan setelah menjadi *ketagih*?

Demi Allah, siapakah yang akan menjadi *teman* kita nanti di *kubur*? Apakah Handphone?

Mari kita sama-sama kembali kepada Allah, jangan sampai ada hal-hal yang menyibukkan kita dari *tanggungjawab* dan agama kita.

Kita tidak tahu berapakah sisa-sisa umur kita.

Jangan disembunyikan nasihat ini, agar tidak menjadi seseorang yang menyembunyikan ilmu.

Semoga handphone yang kita miliki adalah *wasilah* (alat) untuk kebaikan dan bukan wasilah dalam keburukan.

Wallahu a'lam...

Semoga Bermanafaat

Isnin, 17 Julai 2017

Poligami Dalam Islam

6:25:00 PTG 0
Poligami Dalam Islam
Poligami Dalam Islam
Suatu hari, seorang suami yang memiliki seorang isteri yang setia, sabar dan sangat taat, si suami hendak mengatakan keinginannya berkahwin lagi.
Suami : "Sayang, bagaimana pendapat mu, kalau abang nikah lagi...?"
Isteri : "Tapi kenapa bang...? Adakah saya sudah tidak menarik lagi...? Adakah abang sudah bosan...?"
Suami :(lantas menjawab) "..Eh, bukan sayang,.. Kau tetap isteriku yang paling cantik, dan berbakti pada suami..Abang hanya ingin membantu sesama islam, ibadah, dan melaksanakan sunnah Rasul..."
Isteri : "Hemm... Jadi itu alasannya..?"
Suami : "Iya sayang.."
Isteri : "Baik bang, saya setuju kalau alasannya untuk membantu, ibadah sunnah rasul.. nanti saya carikan dua isteri terus bang..!"
Suami : (dengan penuh semangat, dan hati berbunga-bunga),Kamu memang istri solehah, bila abang akan dikenalkan..?"
Isteri : "Esok pagi bang, sayang bawa abang ke rumahnya..!"
Pagi harinya sang isteri menepati janjinya, dia membawa suaminya pergi ke sebuah rumah,
Setelah pintu diketuk, keluarlah seorang perempuan.
Isteri : "Kenalkan Bang, ini kak Siti, janda Usia 70 tahun.
Suami : (terkejut)... "Tapi..?!"
Isteri : "Kenapa bang,..kenapa terkejut.?! Abang kata mau menolong, ibadah sunnah Rasul...? Sudah berapa banyak kitab hadis yg abang baca.? Takkan tdk sampai pada kisah siapa saja yg dinikahi Nabi...?"
"Calon yang kedua namanya kak Ijah, janda usia 65 tahun bang..! Dari sini kita terus ke rumh kak ijah.!"
Suami : (kebingungan) : Eee...sayang...Kalau begitu, abang tak jadi amalkan sunnah Rasul yg satu ini, yang lain saja..!!"
Isteri : "Jadi bang, kalau mau nikah lagi kerana nafsu, jangan bawa-bawa sunnah Rasul segala..
Antara nama-nama isteri Rasulullah ;
Nama : Saudah binti Zum’ah r.a.
Status : janda.
Usia dinikahi : 70 thn
Usia Rasulullah : 52 thn
Keadaan : Wanita kulit hitam, janda dari sahabat nabi yang menjadi perisai Nabi saat perang. Memiliki 12 anak dari pernikahan dengan suami pertama.
Alasan menikahi : Menjaga keimanan Saudah r.a. dari ancaman & gangguan kaum musyrikin.
Nama : Ummu Salamah r.a.
Status : Janda
Usia dinikahi : 62 thn
Usia Rasulullah : 56 thn
Keadaan : Anak pembantu Nabi, seorang janda yang pandai berpidato dan mengajar.
Alasan : Perintah Allah untuk membantu dakwah Rasulullah.
Nama : Ummu Habibah r.a.
Status : Janda.
Usia dinikahi : 47 thn
Usia Rasulullah : 57 tahun.
Keadaan : Bekas isteri Ubaidillah bin Jahsyi, cerai kerana suaminya tukar agama jadi nashrani.
Alasan : Untuk Menjaga Ummu Habibah daripada murtad.
Nama : Juwairiyyah bin Al-harits r.a.
Status : Janda
Usia dinikahi : 65 thn
Usia Rasulullah : 57 tahun
Keadaan : Tawanan perang yang dinikahi oleh Rasulullah, tidak memiliki sanak saudara, dan memiliki 17 anak dari pernikahan yang pertama.
Alasan : Petunjuk Allah, memerdekakan budak, pembebasan dari tawanan perang dan menjaga ketauhidan.
Nama : Shafiyah binti Hayyi r.a.
Status : 2 kali janda.
Usia dinikahi : 53 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Keadaan : Wanita muslimah dari kalangan yahudi bani nadhir, memiliki 10 anak dari pernikahan sebelumnya.
Alasan : Rasulullah menjaga keimanan shafiyyah dari boikot & ancaman orang yahudi.
Nama : Maimunah Binti al-harits r.a
Status : Janda
Usia dinikahi : 63 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Keadaan : Bekas isteri Abu Ruham bin Abdul Uzza.
Alasan : Untuk menjaga dan mengembangkan dakwah di kalangan bani nadhir.
Nama : Zainab binti Khuzaimah r.a.
Status : Janda.
Usia dinikahi : 50 thn
Usia Rasulullah : 58 tahun
Keadaan : Seorang janda yang banyak memelihara anak yatim dan orang yang lemah di rumahnya. Mendapat gelar ibu para masakin.
Alasan : Petunjuk Allah untuk bersama-sama melindungi anak yatim dan orang lemah..
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢُ ﺑﺎﻟـﺼـﻮﺍﺏ
Jika dibandingkan dengan kebanyakan orang zaman sekarang yg amalkan sunnah poligami katanya, tapi hanya memandang gadis2 cantik dan usia muda belaka.

Kredit : Noraihan Mohd. Nordin

Ahad, 16 Julai 2017

PERLAKSANAAN HUKUMAN JENAYAH DI KHALAYAK DAN KESANNYA

7:43:00 PG 1
PERLAKSANAAN HUKUMAN JENAYAH DI KHALAYAK DAN KESANNYA
PERLAKSANAAN HUKUMAN JENAYAH DI KHALAYAK DAN KESANNYA
Kongsi Artikel...

Sepanjang hampir 10 tahun keberadaan saya di Arab Saudi, negara yang masih menjalankan hukum jenayah Islam, hanya 3 kali sempat saya menyaksikan hukuman qisas…2 kes di Madinah dan 1 kes di Riyadh...

2 kes di Madinah dilaksanakan hukumannya selama 2 hari berturut-turut, iaitu semasa tahun akhir saya di sana 2007/2008...Kes pertama melibatkan 4 orang yang seingat saya kerana rogol dan bunuh berkumpulan, dan 1 orang pada kes kedua kerana kes bunuh...
Kes ketiga di Riyadh melibatkan seorang warga Sudan yang membunuh seorang wanita dan merogolnya setelah mati, lalu merompak duit dan barang-barang kemas bernilai ratusan ribu riyal, kemudiannya cuba meletupkan rumah dengan membuka saluran gas...
Kesemua mereka dihukum mati, kecuali kes ketiga ditambah dengan jasadnya digantung seketika selepas dipancung kerana melibatkan kes yang berat...

Bukan mudah dan selalu untuk menyaksikan hukuman tersebut selama saya berada di bumi Haramayn...Ramai dari kalangan sahabat dan para pelajar yang tidak pernah berkesempatan atau berpeluang menyaksikannya, kerana kesnya jarang berlaku...

Saya hidup di sana tanpa sebarang kerisauan jenayah berat sepeti rompakan dan pembunuhan...Rumah, kedai seringkali ditinggalkan tidak berkunci, bahkan kereta juga kosong tidak dimatikan enjinnya ketika singgah di kedai-kedai yang menggambarkan keamanan yang wujud...Namun biasalah jenayah-jenayah kecil dan sederhana wujud di mana-mana hasil kurang kesedaran dan tarbiah...Apatah lagi dengan pelbagai jarum fitnah zaman sekarang yang masuk ke rumah dan hati kita melalui satelit dan hujung jari kita...Sikap “nakal” masyarakat juga kadangkala menggugat keamanan masyarakat...

Justeru sebaik sahaja mendengar berita akan berlaku hukuman tersebut di tanah lapang berhampiran masjid Nabawiy berdekatan pejabat Tabung Haji di Madinah (ketika itu), buat pertama kalinya setelah tahun ke-5 berada di sana, saya bertekad untuk ponteng kelas yang merupakan pantang buat saya ketika belajar di sana...
Saya ingat lagi ketika itu kami sedang di kelas Takhrij Syeikh Rusyaydan yang merupakan anak murid yang melazimi syeikh ‘Abd al-Muhsin al-‘Abbad (muhaddith Madinah)...Walaupun beliau "bekeng", saya tetap memberanikan diri memohon keizinan beliau untuk “skip” kelas hari tersebut demi merebut peluang yang jarang kunjung tiba..!

Saya ke sana bersama sahabat baik Dagestan saya Magomed Gazimagomedov...Setibanya kami di sana kelihatan ramai yang telah hadir berkerumun dengan halangan kepungan polis terhadap kawasan tanah lapang yang saya kira seluas setengah padang bola...Jarak polis yang mengepung juga agak rapat sesama mereka, sekitar 2 meter siap dengan Kalashnikov AK-47...Pihak polis bertindak sebagai pagar yang menghalang orang ramai dari masuk terlalu hampir ke kawasan dan melarang dari sebarang rakaman menggunakan kamera atau telefon bimbit...Maka ramailah juga yang naik ke bumbung-bumbung rumah, tembok, bahkan ada yang memanjat pokok-pokok..!

Alhamdulillah saya tidak lewat sampai di sana, kerana tidak lama kemudian sampailah 4 bas bersaiz sederhana yang setiap satunya membawa seorang penjenayah...Suasana sememangnya sepi dan mendebarkan...
4 beg mayat dihamparkan dengan jarak setiap satunya sekitar 5/6 meter menurut anggaran saya...Lalu 4 ambulan digerakkan setiap satunya berhampiran setiap beg mayat menanti untuk menyambut jasad yang bakal kehilangan nyawa tidak lama lagi...

Kemudian semua penjenayah diturunkan dari bas dalam keadaan mata yang telah dibalut...Ada antara mereka kelihatan berjalan terhuyung-hayang yang saya rasakan kerana ketakutan yang amat sangat...
Mereka dibawa ke beg mayat yang telah disediakan buat mereka dan didudukkan di atasnya dengan posisi seakan duduk antara dua sujud dengan tangan diikat di belakang...Jubah bahagian kolar leher juga dipotong sedikit dan dilipat ke dalam agar bahagian tengkuk belakang lebih terdedah...

Setelah itu, seorang wakil polis membacakan kesalahan yang dilakukan dan beberapa maklumat utama berkaitan dan rumusan hukuman...

Sementara itu kelihatan hakim sedang merayu dan berunding buat kali terakhir dengan pihak waris mangsa agar dimaafkan para penjenayah tersebut dengan bayaran diyat...Barangkali hakim masih cuba menjelaskan kepada mereka kemaafan itu lebih utama dan disukai Allah dari hukuman...Agak lama juga ia berlangsung...

Seorang algojo (pemancung) profesional pula sedang menyemak beberapa bilah pedang khas agar proses hukuman lancar, dan ada beberapa algojo “back-up” juga kelihatan “stand-by” di sana...Setelah memilih pedang terbaik (bentuknya serupa pedang arab tradisional yang sedikit melengkung dan sederhana panjang saiznya), seorang algojo berdiri di sebelah penjenayah pertama menanti arahan hakim jika rundingan akhir tidak berjaya...

Suasana ketika itu begitu sepi menanti hasil rundingan...Bayangkan debaran perasaan para penanti hukuman ketika itu...Antara bayangan maut di hadapan mata dan barangkali masih menaruh harapan agar masih diberi peluang meneruskan kehidupan...

Tatkala saya melihat algojo membisikkan sesuatu ketika menundukkan penjenayah pertama dan mengangkat pedangnya, saya sedar rundingan akhir tersebut telah gagal dan pihak waris tegas menggunakan haknya untuk meneruskan hukuman walaupun telah diperingati dengan firman Allah:
فَمَنۡ عَفَا وَأَصۡلَحَ فَأَجۡرُهُ ۥ عَلَى ٱللَّهِ‌ۚ
“Maka sesiapa yang memaafkan (kejahatan orang) dan berbuat baik (kepadanya), maka pahalanya tetap dijamin oleh Allah (dengan diberi balasan yang sebaik-baiknya)” [al-Shura: 42].
فَمَنۡ عُفِىَ لَهُ ۥ مِنۡ أَخِيهِ شَىۡءٌ۬ فَٱتِّبَاعُۢ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَأَدَآءٌ إِلَيۡهِ بِإِحۡسَـٰنٍ۬‌ۗ
“Maka sesiapa (pembunuh) yang dapat sebahagian keampunan dari saudaranya (pihak yang terbunuh), maka hendaklah (orang yang mengampunkan itu) mengikut cara yang baik (dalam menuntut ganti nyawa) dan (si pembunuh pula) hendaklah menunaikan (bayaran ganti nyawa itu) dengan sebaik-baiknya” [al-Baqarah: 178].

Akhirnya, satu kepala jatuh ke bumi bagai buah masak yang gugur dari tangkainya...One after another...
Setiap penjenayah dibisikkan sesuatu sebelum dipancung...Barangkali disuruh mengucap kalimah tauhid buat kali terakhir sebelum menghembuskan nafas terakhir menuju ke arah kehidupan yang kekal abadi...
Ada yang terpancut deras darahnya, ada pula yang tidak...
Setelah kepala jatuh ke bumi, jasad juga tersembam jatuh tanpa kelihatan menggeletar terseksa, seolah-olah nyawa pergi dengan begitu mudah penuh ihsan setelah Medula Oblongata sebagai pengawal fungsi otonomik sudah terputus tidak lagi berfungsi...

Dari kalangan hadirin, ada yang tergamam...Ada yang menyebut "Allahu Akbar"...Ada yang menutup mata...
Kelihatan juga seorang lelaki berkulit hitam yang tegap jatuh pengsan setelah melihat kepala bercerai dari badan...

Menyaksikan hukuman sedemikian di khalayak menyedarkan kami tentang banyak perkara untuk direnungi...
Adakah kita mahu berada di tempat dan situasi sama seperti penjenayah tersebut yang kita baharu saksikan sebentar tadi?
Adakah kita mampu menanggung ketakutan menanti ziarah malaikat maut dan keperitan nyawa direntap?
Adakah berbaloi kepala kita dipisahkan dari jasad hanya kerana kelakuan kita yang seharusnya boleh dielakkan dengan akal yang sejahtera?

Demikianlah Allah menuntut kita menerusi firmanNya:
وَلۡيَشۡہَدۡ عَذَابَہُمَا طَآٮِٕفَةٌ۬ مِّنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
“Hendaklah disaksikan hukuman seksa yang dikenakan kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman” [al-Noor: 2].

Supaya kita dapat mengambil pengajaran darinya sebagaimana firmanNya:
وَلَكُمۡ فِى ٱلۡقِصَاصِ حَيَوٰةٌ۬ يَـٰٓأُوْلِى ٱلۡأَلۡبَـٰبِ لَعَلَّڪُمۡ تَتَّقُونَ
“Dan di dalam hukuman Qisas itu ada kehidupan (pengajaran) bagi kamu, wahai orang-orang yang berakal fikiran, supaya kamu bertakwa” [al-Baqarah: 179]...

Kamilin Jamilin - Seni Hadith
13 Julai 2017

Khamis, 13 Julai 2017

Kita Tahu Tapi Tak Peduli

3:26:00 PTG 0
Kita Tahu Tapi Tak Peduli
Kita Tahu Tapi Tak Peduli
🕌 *Kita mengetahui,* _*Sholat secara berjamaah* itu adalah sunnah, mendapat lebih 27 derajat dibanding Shalat bersendirian. Tetapi ruginya kita masih *tidak mampu untuk berjamaah di Masjid atau Surau.*_

🕌 *Kita mengetahui,* _bahwa ucapan *Subhaanallaahi wa bihamdihi* sebanyak 100 kali dalam sehari akan *menghapuskan dosa-dosa kita,* walaupun dosa kita sebanyak buih di lautan. Akan tetapi sayang, berapa banyak hari kita yang berlalu *tanpa kita mengucapkannya sedikitpun.*_

🕌 *Kita mengetahui,* _bahwa *pahala dua rakaat Dhuha setara dengan pahala 360 sedekah*, akan tetapi sayang, hari berganti hari *tanpa kita melakukan sholat Dhuha*._

🕌 *Kita mengetahui,* _bahwa orang yang *berpuasa sunnah karena Allah satu hari saja*, akan dijauhkan wajahnya dari api Neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan. Tetapi sayang, *kita tidak mau menahan lapar.*_

🕌 *Kita mengetahui,* _bahwa siapa yang *menjenguk orang sakit* akan diikuti oleh 70 ribu Malaikat yang memintakan ampun untuknya. Tetapi sayang, kita *belum juga menjenguk satu orang sakit pun minggu ini.*_

🕌 *Kita mengetahui,* _bahwa siapa yang membantu *membangun Masjid karena Allah SWT* walaupun hanya sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di Syurga. Tetapi sayang, kita *tidak tergerak untuk membantu pembangunan Masjid* walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu atau seribu rupiah._

🕌 *Kita mengetahui,* _bahwa siapa yang *membantu ibu tunggal dan anak yatimnya, pahalanya seperti berjihad di jalan Allah,* atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang shalat sepanjang malam tanpa tidur. Tetapi sayang, sampai saat ini kita *tidak berniat membantu seorang pun anak yatim*_

🕌 *Kita mengetahui,* _bahwa orang yang membaca *satu huruf dari Al-Qur'an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan di lipatgandakan sepuluh kali*. Tetapi sayang, kita *tidak pernah* meluangkan waktu membaca Al-Qur'an dalam jadwal harian kita._

🕌 *Kita mengetahui,* _bahwa *Haji yang mabrur,* tidak ada pahala baginya kecuali Syurga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya. Tetapi sayang, *kita tidak bersemangat untuk melaksanakan Haji,* padahal kita mampu melaksanakannya._

🕌 *Kita mengetahui,* _bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang yang *paling banyak shalat malam,* dan bahawasanya *Rasulullah SAW* dan para sahabatnya *tidak pernah meremehkan sholat malam* ditengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tetapi sayang kita *terlalu meremehkan sholat malam*._

🕌 *Kita mengetahui,* _bahwa *hari Kiamat pasti terjadi*, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu *Allah SWT* akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu..._

_Kita sering menyaksikan orang2 yang kita kenal dan kita sayangi *meninggal mendahului* kita. Tetapi sayang, kita selalu hanyut dengan senda gurau dan permainan seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya._

Saya telah mengirimkan nasihat ini kepada orang2 yang saya cintai karena *Allah SWT*, maka kirimkanlah nasihat ini kepada orang2 yang kalian cinta & sayangi...

*_Barokallaahu fiikum...🌞*

🍃🌹🍃🌹🍃🌹🍃🌹🍃

Bolehkah Manusia Tiada Perasaan Sedih?

12:38:00 PTG 0
Bolehkah Manusia Tiada Perasaan Sedih?
Bolehkah Manusia Tiada Perasaan Sedih?

Seorang murid bertanya ; apakah seorang mukmin hidupnya tidak boleh dilanda sedih sama sekali?

Jawapan...

Sedih dan gembira itu bagai malam dan siang.

Apakah ada sesorang di muka bumi ini yang dapat keluar dari putaran siang dan malam?

Hanyasanya ...
bagi seorang wali Allah, fokus  perhatiannya bukan pada malam dan siang itu tapi pada  Allah sang penciptanya .

Laksana bekas, ia mengeluarkan apa yang menjadi isinya.Jika isinya anggur akan keluar anggur, jika isinya racun akan keluar racun.

Dalam pandangan seorang wali, Allah adalah Pemilik kebaikan mutlaq,
Maka tidaklah sesuatu datang/keluar dari yang Maha baik kecuali kebaikan pula.

Jadi siang malam atau sedih dan gembira itu hanyalah kulit semata,  tiada yang menjadi isinya selain kebaikan.

Lebih dari itu....
Bagi Sang arif(wali Allah) ; malam dan siang , sedih dan gembira yg datang silih berganti adalah tampilan dari wajahNya yang Maha sempurna.

Melalui malam atau kesedihan Dia tampilkan wajah Jalal( keagungan)Nya.

Melui siang atau kegembiraan Dia tampilkan wajah Jamal(kecantikan)Nya.

Dan sifat Jalal dan jamal itu hanyalah ekspresi manifestasi ( mazhar) dari sifat KESEMPURNAAN KEINDAHAN Nya yang tiada batas( kamal) yang selalu di rindukan oleh sang Arif setiap waktu dan keadaan.

Jadi sesungguhnya ;
apakah seorang mukmin yang hakiki itu kedatangan malam atau siang, musibah atau nikmat, kesedihan atau kegembiraaan, maka yang dia saksikan dengan mata hatinya hanyalah 'wajah kesempurnanNya yang teramat cemerlang'.

Nasihat Oleh Kiyai Dhiyauddin

Sabtu, 8 Julai 2017

AL-QURAN DAN UMUR

3:33:00 PTG 0
AL-QURAN DAN UMUR

Berkata Abdul Malik bin Umair:
"Satu-satunya manusia yang tidak tua adalah orang yang selalu membaca Al-qur'an".

"Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Al-qur'an".

Berkata Al-imam Qurtubi:
"Barang siapa yang membaca Al-qur'an, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".

Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah.

"Perbanyaklah membaca Al-qur'an jangan pernah kau tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dg yg kamu baca"

Berkata Ibnu Solah:
"Bahwasannya para Malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca Al-qur'an, maka oleh kerana itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari baca'an manusia".

Berkata Abu Zanad:
"Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah SAW sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca Al-qur'an".

Berkata sebagian ahli tafsir:
"Manakala kita menyibukkan diri dengan Al-qur'an maka kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".

"KAMI memohon kepada Allah SWT agar memberikan taufiqnya kepada KAMI dan semua yang membaca tulisan ini untuk selalu membaca Al-qur'an dan mengamalkan kandungannya".

Bila anda Cinta pada Al-qur'an maka sebarkanlah. Demi Allah, sekian banyak orang yang membaca Al-qur'an maka pahala akan mengalir pada anda.

Semoga bermanfaat.

‎عيد الفطرالمبارك وكل عام وانتم بخير

SILA SHARE DAN SEBARKAN

(Dipetik daripada facebook Ustaz Iqbal Zain)